Minggu, 02 Agustus 2009

Pemimpin dan Kepemimpinan

PERAN pemimpin dan kepemimpinan adalah sangat penting. Perdebatan yang sering kita jumpai adalah, apakah pemimpin itu dilahirkan atau dapat dibentuk oleh lingkungan, pendidikan, pelatihan, dan lain sebagainya. Majalah Time edisi (29 Juli) menulis tentang leadership, dengan antara lain menampilkan kepemimpinan beberapa pemimpin dunia, dan tipe pemimpin yang menjadi idola di berbagai negara. Apakah seorang pemimpin itu memerlukan penampilan yang menarik, keberhasilan melaksanakan tugas yang diembannya atau karena gagasan-gagasan yang disampaikannya. Di Amerika Serikat, seorang pemimpin diharapkan berpenampilan menarik, berwibawa, dan mampu memberi inspirasi (look great, sound great, and be inspiring).
Mengutip pendapat seorang sosiolog Jerman yang terkenal (Max Weber), ada tiga tipe pemimpin, traditional, charismatic and legal beurocratic. Orang Amerika, lebih senang dengan pemimpin yang charismatic, pemimpin yang mampu memberikan gagasan yang segar dan elegan, misalnya Barack Obama atau Kennedy. Di negara lain, gambaran itu mungkin berbeda. Di Jerman, seorang pemimpin mungkin diidolakan sebagai seorang Fuhrer, yang sangat berwibawa.

Tetapi, dengan menampilkan beberapa tokoh yang sekarang tampil dalam berbagai kepemimpinan negara atau lembaga dunia, kita mungkin sepakat, bahwa pemimpin itu diperlukan sesuai dengan kebutuhan lembaga yang dipimpinnya. Mengapa Ban Ki-moon terpilih sebagai Sekjen PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa)? Karena Ban Ki-moon adalah seorang consensus builders. Seorang yang pandai memadukan berbagai pandangan dan kemudian mencapai konsensus. PBB, ditengah pergolakan dunia sekarang, memang memerlukan hadirnya seorang: consensus builders seperti diplomat Korea Selatan itu. Sebaliknya, di India, kehadiran seorang teknokrat sepuh Manmohan Sigh (76 tahun) diperlukan, meskipun orang akan tertidur ketika ia berpidato. Sebabnya, karena ia berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat India. Dalam Pemilu yang lalu, partainya (Partai Kongres) telah memenangkan Pemilu India dengan mayoritas yang besar dan iapun terpilih kembali sebagai Perdana Menteri India untuk kedua kalinya.

Dengan menampilkan berbagai model kepemimpinan, dari Nicholas Sarkozy di Perancis yang tampil handsome, sampai ke Kevin Rudd di Australia yang senang dengan isu-isu yang keras (tough issues) mungkin dapat disimpulkan, bahwa pemimpin dan kepeminpinan itu harus sesuai dengan situasi yang dihadapi. Situasi yang berbeda, memerlukan tipe kepemimpinan dan pemimpin yang berbeda pula.

Indonesia, baru saja memilih pemimpinnya. Kalau pilihan itu jatuh pada SBY/Boediono (meskipun masih menunggu MK) marilah kita lihat kepemimpinannya pada lima tahun mendatang. Hal ini terlepas, bahwa keberhasilannya tidak akan semata-mata pada keduanya. Kondisi lingkungan politik yang menyertai pasca-Pemilu memerlukan pendekatan yang mungkin tidak mudah. Demikian juga para pembantunya nanti, para menteri dan jajaran birokrasi lainnya, tampaknya akan ikut menentukan keberhasilannya di lima tahun mendatang. Tidak terkecuali, peran para anggota DPR/DPD terpilih yang mempunyai peran yang besar didalam menentukan kebijakan. Dengan memperhatikan kondisi di Indonesia, persyaratan untuk menjadi pemimpin di Indonesia, mungkin justru lebih kompleks dibanding di negara lainnya.(Sulastomo)

Selasa, 28 Juli 2009

Bentuk-Bentuk Organisasi

Secara umum bentuk-bentuk organisasi dikenal sebagai berikut :

1. Organisasi Lini (Line organization)

Ciri-ciri organisasi Lini : Pimpinan organisasi seorang tunggal, garis komndo ke bawah kuat.

Kebaikan :

- Asas kesatuan komando (unity of comman) tampak menonjol

- Dapat menjamin disiplin yang kuat.

- Koordinasi relatif mudh dilakukan.

- Pengawasan secara ketat terhadap kegiatan paraa pegawai bawahan dapat dilaksanakan dengan mudah.

Keburukan :

- Perluasan organisasi berarti penambahan beban dan tanggung jawab kepala dengan mudah melebihi span of control.

- Anggota organisasi terutama para bawahan tidak punya kesempatan berkembang


2. Organisari Staf (Staff Organization)

Suatu organisasi yang hanya mempunyai hubungan dengan pucuk pimpinan dan mempunyai fungsi memberikan bantuan baik berupa fikiran maupun bantuan yang lain demi kelancaran tugas pimpinan dalam mencapai tujuan secara keseluruhan. Bentuk ini tidak mempunyai garis komando kebawah / ke daerah


3. Lini dan Staf (Line and Staff)

Ciri – cirri : Pimpinan di bantu oleh staf dan ada kesatuan komando serta memiliki garis komando dari tingkat yang paling atas hingga tingkat yang paling bawah atau dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah.

Pimpinan (Kepala) mempunyai wewenang komando.

Staf mempunyai wewenang fungsional, memberikan bantuan/advis petunjuk baik berupa pikiran, tenaga kerja, keuangan material maupun fasilitas-fasilitas, sarana dan prasarana yang sanggup serta mampu menudukung pelaksanaan tugas pokok organisasi.


4. Bentuk Fungsional

Cirri – cirri : Bawahan mendapat perintah dari beberapa pejabat yang masing-masing menguasai suatu bidang keahlian tertentu dan bertanggung jawab sepenuhnya atas bidangnya. Pada bentuk ini pimpinan mempercayakan sepenuhnya kepada para ahli dalam bidang masing-masing.

Kebaikan :

- Bidang pekerjaan khusus diduduki oleh seorang ahli yang memungkinkan bekerja atas dasar keahlian dan kecintaan akan tugasnya.

- Tanggung jawab atas fungsinya terjamin.

Keburukan :

- Koordiansi sulit dilaksanakan

- Dapat menimbulkan dispersonalisasi

- Keahlian memimpin kurang dapat dijamin

- Atas kesatuan komando sulit dilaksanakan

5. Bentuk Panitia (Committee)

Bentuk organisasi, pimpinan berbentuk kolektif terddiri dari beberapa orang dan segala putusan diambil dalam suatu quarum dan menjadi tanggung ajwab bersama.

Kebaikan :

o Adanya pertimbangan kelompok dengan jalan perundingan / musayawarah

o Adanya informasi9

o Adanya konsolidasi wewenang

Keburukan :

o Banyak makan waktu dan biaya

o Adanya tendensi ingkar-mengingkari tanggunajawab

o Menimbulkan tiraniminoritas

Menurut Drs. The Ling Gie dalam bukunya yang berjudul : Organisasi dan Administrasi Kantor Modern menyebutkan bahwa bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan menurut :

1. Jumlah orang yang memegang pimpinan

o Bentuk tunggal dimana organisasi dipimpin oleh seorang tunggal

o Bentuk Komisi dimana organisasi dipimpin oleh lebih dari satu orang

2. Dilihat dari lalu lintas wewenang tanggung jawab serta hubungan kerja pada kesatuan dalam organisasi dua bentuk diatas dapat dibedakan sebagai berikuT :

o Bentuk lurus

o Bentuk fungsional

o Bentuk lurus dan fungsional.

Kamis, 23 Juli 2009

Perbedaan Administrasi Negara dengan Administrasi Niaga.

Administrasi Negara :

Menurut John M. Pfiffner and Robert V. Presthus dalam bukunya yang berjudul “Public Administration” mengemukakan: Administrsi Negara adalah pelaksanaan kebijaksanaan Negara yang telah digariskan oleh badan-badan politik yang representative (Public Adminiration involve the implementation of public wich has been outlined by representative political bodies).

Menurut Leonard D. White dalam bukunya yang berjudul “Introduction tot the study of public Administration” mengemukakan : Adminitrasi Negara terdiri atas semua/seluruh aktivitas/kegiatan yang bertujuan pemenuhan atau pelaksanaan kebijaksanaan Negara (public administration concists of all these operation having for their purpose the fulfillment or enforcement of public policy)

Dari uraian dua pendapat tersebut dapat diatrik kesimpulan bahwa Administrasi Negara adalah proses kerjasama dari seluruh aparatur Negara berdasarkan garis-garis besar yang telah disepakati bersama untuk tujuan Negara.

Administrasi Niaga :

Prof. dr. mr. s. prajudi Admosudidjo dalam bukunya yang berjudul “Administrasi Negara atau Business Administration” adalah suatu pengertian yang mencakup dua pengertian menjadi satu, yaitu :
- Administrsi Niaga adalah adminitrasi dari pada suatu organisasi niaga secara keseluruhan, bilamana organisasi niaga tersebut merupakan perusahaan, maka administrasi niaga tersebut dijalankan oleh Direksi dari pada perusahaan.
- Administrasi Niaga adalah administrasi yang mengejar tercapainya tujuan-tujuan yang bersifat kewniagaan (business objective), dalam pengertian ini, administrasi niaga tersebut dijalnkan oleh setiap manager dalam suatu organisasi niaga.

Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Administrsi Niaga adalah proses kerjasama dari kelompok orang untuk mencapai keuntungan / laba yang sebesar-besarnya.

Berdasar uraian-uraian tersebut diatas, maka perbedaan Administrasi Negara dengan Administrasi Niaga, terletak pada bidang usaha atau aktivitas bersama untuk mencapai tujuan Negara, sedangkan Administrasi Niaga untuk mencapai keuntungan/laba yang sebesar-besarnya.

Penggolongan Umum Administrasi

Penggolongan umum administrasi menurut Drs. Soekarno K. dalam bukunya yang berjudul “Dasar-Dasar Managemen”, cetakan ke XV mengemukakan bahwa administrasi dapat digolongkan menajdi tiga golongan besar, yaitu Administrasi yang berobyek Negara (Public Administration), Administrasi yang berobyek Niaga (Bussiness Administration) dan Administrasi yang berobyek Internasional (International Administration).

Administrasi yang berobyek Negara dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu Administrasi Pemerintahan dan Administrasi Perusahaan (Negara). Administrasi Pemerintahan dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu Administrasi Sipil dan Administrasi Militer.

Administrasi Sipil ialah seluruh aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh Departemen-Departemen dengan segenap aparaturnya di tingkat Pusat sampai ke Daerah-Daerah Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota sampai aktivitas Kecamatan hingga Kelurahan/Desa. Atau seluruh aktivitas-aktivitas perusahaan-perusahaan Negara.
Administrasi Militer (Angkatan Bersenjata) ialah administrasi Administrasi Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Angkatan Kepolisian.

Administrasi Perusahaan (Negara) ialah seluruh aktivitas yang bergerak di bidang perusahaan-perusahaan yang pada hakekatnya dapat digolongkan berdasarkan gerak usaha di bidang produksi, distribusi, transport, perbenkan dan asuransi.

Administrasi yang berobyek Niaga (Bussiness Administration), Administrasi Swasta/Niaga dapat dibagai lagi menajdi dua yaitu Aministrasi Perusahaan dan Administrasi bukan perusahaan/non niaga.

Aministrasi Perusahaan ialah aktivitasaktivitas di bidang produksi, transport, asuransi, perbankan dan sebagainya yang pada hakekatnya sama dengan ruang gerak adminisrasi perusahaan Negara.
Administrasi bukan perusahaan/non niaga biasanya cenderung kearah usaha-usaha social seperti administrsi sekolah swasta, rumah sakit swasta dan sebagainya.

Administrasi yang berobyek Internasional (International Administration) ialah administrsi internasional termasuk didalamnya seluruh aktivitasw yang bergerak dibidang internasional seperti yang dilakukan oleh PBB serta cabang-cabang seperti UNICEP, ILO, IMF dan lain-lain.